Assalamualaikum wr.wb
Hai guys. Apa kabar? Kembali lagi dengan saya Siti Susrotul Hanib di blog yang ke-5. Di kesempatan kali ini saya akan memperkenalkan kepada kalian salah satu tempat wisata Museum yang teramai kedua pengunjungnya se-Jawa Timur. Pasti kalian pada penasaran kan dengan museum tersebut. Yup, museum tersebut adalah Museum Airlangga. Museum yang sangat terkenal di Kota Kediri. Museum ini berada di Jl.Lkr.Maskumambang , Pojok, Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur 64115. Jika kalian berada di Kediri kalian wajib mendatangi tempat ini guys! Karena kita sebagai generasi muda penerus bangsa harus bisa melestarikan budaya kita. Sedikit basa-basi saya akan mengelupas tentang sejarah keberadaan Museum Airlangga.
Pada awalnya, Museum Airlangga berada di area Pemandian Tirtoyoso (Kuwak) Kota Kediri yang berada di Jl.Ahmad Yani dan bersebelahan dengan Stadion Brawijaya. Bangunan awal musim pada zaman Belanda sangat unik dengan kekurangannya yang berhias kalamakara. Namun, seiring berjalannya tahun, kondisi museum benar-benar menyedihkan dan sangat rawan pencurian. Hingga pada akhirnya ada tukar guling lahan antara Gudang Garam dengan Pemkot Kota Kediri di areal Gunung Maskumambang, letak Museum yang sekarang ini berdiri. Bangunan museum yang lama pun berubah menjadi kafe dan sekarang dihancurka untuk perluasan dan perbaikan Pemandian Tirtoyoso.
Pada tahun 1992, pembangunan Museum Airlangga pun telah selesai. Museum Airlangga mengambil nama dari Raja Airlangga. Pendiri Kerajaan Kahuripan dan ayah dari Dewi Kilisuci yang erat hubungannya dengan legenda maupun sejarah Gua Selomangleng. Untuk mengukuhkan kesan Airlangga ini di depan museum dipajang Arca Garuda menunggangi Wisnu yang tentu saja merupakan replika dan arca yang asli sekarang berada di PIM (Pusat Informasi Majapahit) serta aslinya berasal dari Candi Belahan.
Jika kebanyakan museum libur pada hari Senin, hal itu tidak berlaku pada Museum Airlangga. Pada awalnya, memang hari Senin museum libur, tapi mengingat ramainya kunjungan ke Selomangkleng pada hari Minggunya dan banyaknya sampah pengunjung yang bertumpuk pada hari Senin. Maka diputuskanlah untuk tetap membuka museum pada hari Senin serta untuk bersih-bersih area sekitar museum. Sebagai gantinya museum tutup pada hari Jumat, Museum Airlangga sendiri buka pada pukul 08.00-14.00 WIB. Tiket masuk ke Museum Airlangga cukup dengan membayar Rp4.000 pengunjung bisa menikmati tempat wisata ini.
Museum Airlangga sendiri hanya terdiri dari satu ruangan besar. Koleksi Museum Airlangga sendiri lumayan banyak ada Arca, Jaladwara, Fragmen Relief, Kalamakara, Prasasti, Bata Kuno, Guci Kuno, Tembikar, Yoni, Jambang Batu, Makara, Batu Berangka Tahun. Sayangnya, walaupun memiliki banyak benda koleksi cagar budaya, kebanyakan Dan Hampir semua koleksinya minim informasi serta sangat kurang dalam penjelasan tempat ditemukannya benda-benda cagar budaya tersebut dan hanya sebatas keterangan definisi benda koleksi tersebut. Yang ada tulisan asal muasal hanyalah fragmen batu Candi berupa hiasan suluran tanaman yang berasal dari Dusun Kedaton, Desa Lirboyo dan bata kuno yang ditemukan di Dusun Botolengket, Desa Bujel. Juga banyak prasasti dan batu berangkat tahun yang tidak ada penjelasannya tentang isi prasasti maupun tahun yang terukir pada batu angka tahun tersebut. Diantara koleksi Museum Airlangga, ada beberapa koleksi yang menurutku unik. Diantaranya jaladwara dengan hiasan seorang wanita pada sisi depannya, jambangan batu super besar dengan ragam hiasan suluran tanaman ditambah huruf Pallawa pada salah satu sisinya, serta hiasan Candi dari Desa Kedaton yang Walau sedikit memiliki guratan yang menawan, terutama terbuat dari batu kapur padat. Padahal daerah penemuannya jauh di tempat penghasil batu kapur dan Candi dari batu kapur sangat langka sekali.
Masih belum cukup, ada juga Arca Siwa dengan ukuran besar yang langsung menjadi pusat perhatian saat berada pada museum. Sayangnya, Arca ini rusak pada beberapa tempat hingga harus di semen. Hal menarik lainnya adalah kalamakara yang biasa menghiasi ambang pintu candi. Museum Airlangga memiliki beberapa koleksi kalamakara dan beberapa diantaranya tidak memiliki rahang bawah. Kalamakara tanpa rahang bawah ini merupakan ciri khas kalamakara yang ada di Jawa Tengah. Prof.Soekmono menjelaskan bahwa candi-candi peninggalan Kerajaan Kediri memiliki ciri unik yang merupakan perpaduan antara candi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Candi-candi atau pertitaan kepung dan yang terbaru situs sumber cangkring.
Selain itu, masih ada dwarapala dalam ukuran besar yang berada di luar bangunan museum. Berbeda dengan dwarapala lainnya yang selalu dipakai dalam posisi salah satu kaki bersimpuh dan memanggul gada pada salahsatu bahunya, dwarapala ini diperhatikan dalam posisi berdiri dan gadanya diletakkan di bawah ( posisi gada berada di bawah juga bisa dilihat pada dwarapala Singosari). Selain di dalam gedung, beberapa Arca, Yoni dan Jambangan batu diletakkan di taman luar gedung. Perletakan di sini kurang tepat karena membuat benda benda tersebut rawan dicuri serta berlumut di sana sini saat musim hujan tiba.
Walaupun memiliki banyak benda cagar budaya yang penting, namun hal itu berbanding terbalik dengan kondisi museum. Museum Airlangga kondisinya sangat menyedihkan. Bagian langit-langit museum rusak dan sebagai di sana sini bocor pada musim penghujan. Meskipun menyandang gelar sebagai museum teramai di Jawa Timur, kenyataannya Museum Airlangga benar-benar sepi dan hanya ramai pada hari-hari libur saja, terutama hari Minggu. Saking sepinya, banyak orang yang ingin masuk jadi ragu untuk masuk. Selain sepi, Museum Airlangga juga kurang promosi bahkan pamflet atau selebaran nya pun tidak ada.
Menurut berita dari internet, katanya beberapa koleksi Museum Airlangga telah dipalsu. Sedangkan benda yang asli telah dijual kepada kolektor. Hal ini baru cermin pada kasus yang menimpa Museum Radya Pustaka Solo yang banyak benda koleksinya di palsu dan yang asli dijual, serta melihat betapa minimnya penjagaan di Museum tersebut pada malam hari. Pihak Disbudparpora Pemkot Kota Kediri pun menepis anggapan tersebut karena berdasarkan inventarisasi terbaru mereka. Semua benda koleksi museum masih utuh dan tak hilang satu pun karena belum adanya penelitian lanjutan. Sepertinya banyak masyarakat yang tak akan tahu mana yang benar di antara dua pernyataan ini. Saya sendiri Lebih berharap bahwa berita ini tidak benar karena sangat sayang sekali jika benda museum kepada para kolektor. Juga adanya berita bahwa Pemerintah Pusat berniat mengucurkan anggaran sebesar Rp1,8 Miliar untuk memugau Museum Airlangga mengingat keadaan museum yang menyedihkan dan museum tak pernah dipugar sejak dibangun.
Karena letaknya berada di areal wisata andalan Kota Kediri, untuk menuju ke Museum Airlangga cukuplah mudah. Bila kalian datang dari Kota Kediri menuju ke arah terminal menuju arah Utara hingga perempatan Sukorame belok kiri langsung menuju Lokasi Museum Airlangga. Bagu yang naik bus dari arah Surabaya bisa naik becak maupun ojek atau berjalan kaki sejauh satu setengah kilo meter. Itung-itung sambil olahraga ya guys ^_^ .. Hehehe
Nah, pasti kalian sangat tertarik kan dengan tempat wisata kali ini. Selain untuk reflesing, tempat ini juga bisa untuk pembelajaran tentang sejarah yang berada di Kota Kediri. Karena sudah kewajiban kita sebagai generasi muda untuk melestarikan budaya alam Indonesia 😀. Selamat mencoba guys! 😉
Wassalamu'alaikum wr.wb
Jumat, 15 September 2017
Wisata Travelling Museum Airlangga
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar